Tentang Aqiqah

 Jika dilihat berdasarkan bahasa yang digunakan, aqiqah berasal dari bahasa Arab al qat’u yang berarti memotong. Kata ini sebenarnya memiliki dua makna. Makna pertama, memotong rambut bayi yang baru saja lahir. Makna kedua, memotong hewan qurban. Jika dilihat dari istilahnya, aqiqah diartikan sebagai proses penyembelihan hewan pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan. Penyembelihan ini bermakna mengucap syukur kepada Allah SWT atas lahirnya seorang bayi.



Syarat Kambing Aqiqah

Hewan ternak yang biasa digunakan untuk aqiqah di Indonesia adalah hewan ternak berupa kambing. Namun bisa juga menggunakan hewan ternak lain. Hewan yang dipilih tidak boleh sembarangan karena harus sesuai dengan syarat hewan qurban sebagai berikut:

  1. Jika menggunakan kambing maka kambing harus sempurna berusia satu tahun dan bisa juga yang mulai masuk dua tahun.
  2. Jika hewan yang digunakan adalah domba, maka dikatakan sempurna jika sudah berusia enam bulan dan masuk bulan ketujuh.
  3. Diantara hewan – hewan tersebut, tidak ada anggota badan hewan yang cacat atau berpenyakit.
  4. Setelah disembelih, dagingnya tidak boleh diperjual belikan.

Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Waktu pelaksanaan aqiqah sebenarnya bisa dilakukan kapan saja asalnya memiliki dana dan biaya untuk melakukannya. Namun ada waktu – waktu yang disunnahkan, yaitu pada pada hari ketujuh lahirnya bayi atau hari ke empat belas setelah bayi dilahirkan ke dunia.

Hikmah Aqiqah

Hikmah dalam melakukan acara aqiqah pada anak adalah merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah yang juga bisa diartikan sebagai wujud rasa syukur atas karunia berupa bayi yang lahir. Aqiqah juga dianggap sebagai sarana untuk membagikan rasa bahagia yang didapat oleh orang tua dan keluarga bayi melaksanakan syari’at Islam.

Tujuan Aqiqah

Sebagai bagian dari ajaran Islam, menurut beberapa ulama, aqiqah memiliki beberapa tujuan. Semua tujuan tersebut mengandung banyak hikmah yang bisa diambil pelajaran. Berikut beberapa hikmah yang dapat diambil dari acara tersebut.

1. Aqiqah dapat menghidupkan sunah Rasulullah dan meneladani Nabi Ibrahim AS, saat Allah SWT menebus putra Nabi Ismail AS yang merupakan putra Nabi Ibrahim AS.

2.Aqiqah memiliki simbol dapat melindungi anak dari setan yang dapat mengganggu saat anak tersebut dilahirkan.

3.Aqiqah merupakan tebusan dari orang tua bagi anak mereka guna memberikan syafaat kepada kedua orang tuanya nanti saat mereka sudah meningga.

4.Aqiqah merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT dan juga dapat berupa wujud rasa syukur kepada Allah atas karunia berupa kelahiran anaknya.

5.Aqiqah merupakan sarana menampakkan rasa gembira karena bertambahnya satu mukmin yang dapat memperbanyak umat Nabi Muhammad.

6.Aqiqah dapat memperkuat ukhuwah islamiyah dalam masyarakat.

7.Aqiqah merupakan sarana untuk mewujudkan prinsip-prinsip keadilan sosial dan bisa menjadi salah satu cara mengurangi kemiskinan di dalam masyarakat.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aqiqah Praktis, tanpa Ribet